Kamis, 17 Februari 2011

Asal usul caving

CAVING SPORT



Torehan air dan es adalah faktor utama yang memperlebar zona lemah dilapisan batu gamping, sehingga terbentuk gua-gua. Ada banyak teori yang menjelaskan asal muasal terjadinya gua (teori klasik), namun sekarang sudah ada teori yang menjelaskan dan diterima secara umum. Perbedaan teori tersebut dikeluarkan oleh orang yang berasal dari kawasan karst yang berbeda, sesuai dengan karakteristik daerah tersebut. Lihat teori terbaru mengenai proses terlahirnya gua. Lihat juga speleogenesis.

Definisi Caving
  • Caving berasal dari kata cave atau gua
  • Gua adalah setiap ruangan bawah tanah yang dapat dimasuki orang (International Union of Speleology)
  • Speleology berasal dari kata “spelaion = gua” dan “logos = ilmu”
  • Speleologi adalah ilmu yang mempelajari gua beserta lingkungannya.

Sejarah Penelusuran Gua

¨ Puluhan  ribu tahun yang lalu manusia sudah mengenal gua:
  • Peninggalan sisa makanan
  • Tulang belulang
  • Seni lukis didinding ( untuk pemujaan, melindungi diri dan bermukim )
¨ Penelusuran gua vertikal pertama ( 1674 ) John Beamon, Inggris ahli tambang dan geologi amatir menuruni sumuran sedalam 20 meter.
¨ Baron Joharn Valsavor ( Slovenia ) orang yang paling berjasa memetakan gua-gua pada tahun 1670-1680 dengan mengunjungi 70 gua, membuat peta, sketsa dan 4 buku.
¨ 1747, Joseph Nagel mendapat tugas dari istana untuk memetakan sistem penguasaan di Kerajaan Austra Hongaria 
¨ Pada tanggal 15 Juli 1780, ketika Louis Marsalliers menuruni gua vertikal Fairies di Languedoc, Perancis (kiblat kegiatan penelusuran gua).
¨ Steher Bishop pemandu wisata yang paling berjasa bekerja pada Franklin Gorier  membeli tanah ( 1838 ) disekitar gua mommoth ( kentucky ) kini gua mommoth diterima UNICEF sebagai warisan dunia.
¨ Pada tahun 1888 ( abad 19 ), Eduard Alfred Martel melakukan penelusuran yang lebih matang dan lebih serius, dengan menggunakan peralatan lengkap. Usaha Martel ini dianggap sebagai revolusi di bidang penelusuran gua, sehingga ia disebut “Bapak Speleologi  Modern”.
¨ Di Indonesia speleologi baru berkembang sekitar tahun 1980, dengan berdirinya sebuah club yang bernama “SPECAVINA” oleh Norman Edwin (Alm) RKT KO (Ketua HIKESPI ). Kemudian pecah karena perbedaan prinsip, masing-masing mendirikan perhimpunan:
- RKT KO mendirikan HIKESPI pada tahun 1984
- Norman Edwin mendirikan klub Gerba Bumi
Pada tahun tersebut bermunculan club-club speleologi di INdonesia seperti ASC (Yogyakarta), SSS(Surabaya), DSC (Bali), SCALA(Malang).

Jenis gua 
Terbentuk atau terjadinya gua dibagi menjadi 2 (dua) macam yaitu:
 
1. Gua buatan
Gua yang dibuat oleh manusia atau orang untuk berbagai keperluan tertentu.
2. Gua alam 
  Gua yang terjadi oleh dua unsur penting yang terdapat dialam, yaitu rekahan dan cairan.rekahan disebut sebagai zona lemah yang merupakan sasaran bagi suatu cairan yang mempunyai potensi bergerak keluar sedangkan cairan yaitu dapat berupa larutan magma atau air.
Gua yang terjadi secara alamiah, mempunyai daya tarik tersendiri. Sejak jaman dahulu kala gua sering digunakan manusia baik itu sebagai tempat tinggal,bersembunyi bila mendapat serangan musuh dll.
Dijaman sekarangpun gua – gua tersebut tetap mendapat perhatian misalnya untuk pariwisata, penelitian ilmiah, petualangan alam bebas bahkan ada juga yang mengaitkannya dengan mistik.

Jenis-jenis dan proses terjadinya gua
v  Gua batu gamping
Gua ini terbentuk pada batuan gamping atau gunung – gunung kapur dengan komposisi dominan Kalsium Karbonat ( CaCO3 ). Gua  jenis ini paling banyak ditemukan di Indonesia. Proses terjadinya akibat reaksi kimia antara asam lemah dan kalsit.asam lemah yaitu larutan CO2 kedalam air sudah cukup untuk menyebabkan terjadinya reaksi pelarutan kalsit, sedang asam yang melarutkan batu gamping ialah asm karbonat, yang terjadi apabila asam arang yang dibentuk oleh pembusukan tanaman dan pernapasan binatang yang dikombinasikan dengan air tanah. Reaksi asam arang dengan air untuk melarutkan batu gamping adalah:
CO2 + H2O                          H2CO3 (asam karbonat)
H2CO3 + CaCO3        Ca2(+) + 2HCO3(-1) larutan kalsium karbonat
Timbulnya speleothem ( thema = deposit ) atau dekorasi gua adalah tergantung pada faktor yang paling dominan yaitu unsur CO2, tanpa CO2 maka speleothem tidak akan terbentuk.
ORNAMEN GUA
Ø  Aragonite
Crytalline/cristal yang terbentuk dari CaCO3, jarang dijumpai
Ø  Flow Stone
Kalsit ( calsite ) yang terdeposisi (diendapkan) pada dinding lorong gua.
Ø  Gours
Kumpulan kalsit yang terbentuk didalam aliran air atau kemiringan tanah. Aliran ini mengandung banyak CO2,semakin CO2 memuai (menguap),kalsit yang terbentuk semakin banyak.
Ø  Helectite
Formasi gua yang timbul dengan sudut yang berlawanan dari gaya tarik bumi. Biasanya melingkar
Ø  Marble
Batu gamping yang mengalami perubahan bentuk dimetamorfasekan oleh panas dan tekanan sehingga merubah struktur yang unik dari batu tersebut
Ø  Stalactite
Formasi kalsit yang menggantung
Ø  Stalacmite
Formasi kalsit yang tumbuh keatas, dibawah atap stalactite
Ø  Straw
Seperti stalactite tapi diameternya lebih kecil sebesar tetesan air panjangnya 1-15 cm
Ø  Styalalite
Garis gelombang yang terdapat pada perpotongan batu gamping
Ø  Pearls
Kumpulan batu kalsit yang berkembang didalam kolam dibawah tetesan air (bentuknya mirip mutiara)
Ø  Curtain
Ø  Column
Ø  Couli Flower
Ø  Rimstone pool


OLAH RAGA PENELUSURAN GUA ( CAVING )

MANFAAT
 Tercakupnya berbagai bidang ilmu, punya keterampilan yang tinggi dan saling membantu, mendapat etika konservasi tinggi serta kenikmatan bathin.
BENTUK KEGIATAN
                Dianutnya prinsip kegiatan bersama (kekompakan), jiwa kepemimpinan (leadarship) mutlak dibutuhkan karena merupakan kegiatan-kegiatan resiko tinggi sehingga diperlukan pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut :
Ø  Hill walking, untuk mencapai mulut gua dan meninggalkannya.
Ø  Mountain Climbing, untuk mengatasi kesulitan medan diluar dan didalam gua.
Ø  Rock Climbing, untuk mencapai lokasi gua dan mengatasi air terjun dalam gua atau menuruni sumuran.
Ø  Berenag, untuk melintasi danau sungai dibawah tanah.
Ø  Prinsip dasar mengarungi arus deras dengan perahu karet.
Ø  Menyelam atau cave diving pada siphon-siphon.
Ø  Menguasai peralatan,perlengkapan dan simpul-simpul  standar penelusuran gua, baik vertikal maupun hozontal.

KESIAPAN FISIK DAN KETERAMPILAN
Ø Tidak menderita clastrophobia (ketakutan ruang sempit), gangguan keseimbangan, sesak napas, ayan, jantung, dll.
Ø Kondisi optimal ( terserang influenza, batuk, mudah lelah ).
Ø Dapat berenang dan menyelam jarak pendek.
Ø Dapat melakukan free climbing, pemakaian alat dan turun tali.
Ø Dapat membaca kompas dan memetakan gua.
Ø Mental siap dan berani mengakui batasan kemampuan yang dimilikin agar terhindar dari tindakan gegabah (over acting).

PERSIAPAN SEBELUM BERANGKAT
Ø  Pelajari medan, terutama kuasai peta.
Ø  Persiapan perijinan yang diperlukan.
Ø  Persiapan peralatan dan program sesuai tujuan (peralatan perorangan dan beregu)
Ø  Memberitahu kapada handai taulan, kawan dan aparat setempat kemana dan berapa lama waktu pergi.
Ø  Perhatikan cuaca pada saat itu.
Ø  Sedapat mungkin ada satu orang yang menunggu diluar mulut gua, bila yang lain memasuki gua.
Ø  Jangan lupa berdoa.

 Etika dan Moral Penelusuran Gua

Etika dan moral berkembang dari kasus kecelaaan yang dialami para penelusur gua dan harus terus dikembangkan.
Etika : 1. Terhadap gua itu sendiri
            2. Terhadap lingkungan sekitar

Goa :   Suatu bentuk lorong dibawah permukaan tanah yang dapat di masuki manusia. Sebuah dunia yang unik, gelap gulita dan sunyi abad dan mempunyai kondisi lingkungan yang sangat rentan.

Catatan :
·         Menyebarluaskan ilmu caving merupakan suatu kewajiban tetapi hasilnya belum tentu positif
·         Dalam setiap aktifitas yang dilakukan harus mempunyai dan mengetahui etika dan moral agar dapat dilasanakan dengan baik dan beranggung jawab.

 Etika :
Sebelum masuk gua kita menyadari “memasuki gua secara tidak langsung kita telah merusak gua tersebut”

Motto : ( National Speleologic Society )
Dilarang mengambil sesuatu kecuali gambar
( take nothing but pictures )
Dilarang meninggalkan sesuatu kecuali jejak
( leave nothing but footpriat )
Dilarang membunuh sesuatu kecuali waktu
( kill nothing but time )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar