Sinopsis Princess Hours episode 9
Kepergian Shin membuat Chae-kyoung sedih, hal itu terlihat oleh Yool. Belakangan, pemuda itu nekat memberitahu ibunya kalau ia menyukai istri sepupunya Shin, mengatakan bahwa seharusnya Chae-kyoung adalah istrinya.
Chae-kyoung kembali berulah di istana, dan kali ini korbannya adalah mobil tua pemberian Ibu Suri. Sudah tentu ia sangat ketakutan saat tahu nenek sang suami ada ditempatnya, namun di luar dugaan Ibu Suri tidak marah dan malah memberitahu gadis itu soal perkataan Shin tentang dirinya.
Gemas karena teleponnya tidak juga dibalas, tanpa sengaja Chae-kyoung mendengar percakapan beberapa teman sekolah yang membicarakan keburukannya dan mulai merasa sedih lagi. Pada saat yang sama, Shin yang mulai bosan dengan acara protokoler terkejut melihat Hyo-rin ternyata juga ada di Thailand.
Tanpa sepengetahuan para pengawal, Shin menyelinap keluar dan bertemu Hyo-rin di taman hotel. Ketika berbicara berdua, perasaan pria itu mulai tidak keruan mendengar penuturan Hyo-rin yang mengaku menderita setiap kali melihat kemunculan Shin di televisi. Dengan cepat pria itu menarik tangan Hyo-rin, dan mengajaknya pergi berdua menyusuri kota.
Shin dan Hyo-rin memang tidak beruntung, saat berada didalam kendaraan umum ternyata wartawan terus mengikuti dan mengambil gambar keduanya. Kepergian Shin belakangan diketahui oleh staf istana, yang langsung mengabarkan pada Permaisuri.
Keadaan sempat 'memanas' ketika demi menghindari kejaran wartawan, Shin dan Hyo-rin menyewa sebuah kamar. Belakangan saat perjalanan, gadis itu mengaku kalau selama ini hidup dengan mengenakan topeng dan lega karena sudah mulai bisa melepaskannya.
Mengantarkan Hyo-rin ke bandara, Shin terkejut ketika gadis itu mencium bibirnya saat hendak berpisah. Sementara itu di Korea, Chae-kyoung yang diajak Yool ke sebuah tempat penuh tanaman menceritakan semua keluh-kesahnya selama berada di istana.
Sinopsis Princess Hours episode 10
Shin diminta hadir untuk menghadiri acara kenegaraan di Thailand, padahal perjalanan cukup jauh sementara waktu semakin mendesak. Selain menggunakan motor, pemuda itu akhirnya harus menyiasati hambatan lalu-lintas (dan pesta rakyat) dengan perahu untuk sampai ke tempat tujuan.
Di Korea, kepulangan Chae-kyoung bersama Yool disambut oleh kemarahan Permaisuri, gadis itu bahkan dihukum tidak boleh keluar dari istana tanpa sepengetahuan ibu Shin tersebut. Namun begitu sampai dikamarnya, ia mendapat kejutan : ibu, ayah, dan adiknya telah menunggu disana.
Menghabiskan waktu bersama Chae-kyoung membuat Yool sadar apa yang diinginkannya : menjadikan gadis itu sebagai istrinya. Setelah meminta pada sang ibu untuk memenuhi ambisinya menjadi Kaisar menggantikan Shin, pemuda itu mendapat kesempatan ketika Chae-kyoung memintanya untuk menemani bertemu dengan Pangeran William dari Inggris.
Ketika tamu agung tersebut tiba, giliran Chae-kyoung yang dibuat terkaget-kaget saat tahu Pangeran William dan Yool ternyata telah mengenal satu sama lain dengan akrab. Namun ditengah kesibukannya menemani tamu negara, pikiran Chae-kyoung terus tertuju pada Shin, yang disaat sama juga berusaha menghubungi gadis itu namun terhambat oleh harga dirinya yang tinggi.
Begitu hari yang melelahkan itu selesai, Chae-kyoung tak henti-hentinya berterima kasih pada Yool yang telah membantunya. Siapa sangka, pemuda itu malah membeberkan perasaannya terhadap Chae-kyoung, dan mengatakan bahwa kalau tidak ada kejadian 14 tahun silam, seharusnya dialah yang menjadi suami gadis itu.
Karena kelelahan, Chae-kyoung akhirnya jatuh sakit dan harus ditunggui oleh para pelayan. Saat bangun ia dibuat terkejut oleh Shin yang ternyata telah pulang, kekesalannya karena tidak dihuungi pria itu mencair saat sang suami secara tersirat meminta maaf dan memeluknya.
Setelah kembali ke Korea, Hyo-rin masih diliputi kekalutan dan meminta Hwa-jong ibu Yool untuk menceritakan tentang kisah Camilla yang belakangan menjadi istri Pangeran Charles. Oleh sahabatnya, ia diingatkan untuk tidak membuat hidupnya rumit dengan menjadi orang ketiga diantara Shin dan Chae-kyoung.
Diam-diam, Shin menyelinap ke kamar Chae-kyoung dan meletakkan hadiah kalung diatas ranjang gadis itu. Sudah tentu hal itu membuat Chae-kyoung sangat gembira............sampai sifat dingin Shin muncul dan mengatakan semua itu adalah atas ide asistennya.
Sinopsis Princess Hours Episode 11
Ketika sedang berkuda, Chae-kyoung nyaris saja menabrak seorang gadis. Sempat heran melihat kru istana begitu akrab dengannya, belakangan gadis itu baru tahu kalau orang tersebut adalah Putri Hwan-yeong kakak Shin yang telah lama keluar untuk berkeliling dunia.
Yang menarik, putri satu ini ternyata tidak begitu memperdulikan aturan istana mulai dari tatanan rambut dan pakaian hingga tidak ragu menyebut Ratu dengan panggilan IBU. Sementara itu, kehidupan Shin yang sudah mulai tenang terancam setelah Putri Hwa-jong mendapat foto-foto pria itu saat bersama Hyo-rin di Thailand.
Bisa dibayangkan bagaimana reaksi Ratu, yang tambah kaget saat mendapati Chae-kyoung menyelinap masuk ke kamar Shin, yang langsung memarahi putranya. Saat melihat foto-foto tersebut di surat kabar, hati Chae-kyoung langsung hancur apalagi reaksi Shin tetap begitu dingin dan seolah tidak perduli.
Saat berpapasan di sekolah, Chae-kyoung meminta waktu untuk berbicara dengan Hyo-rin dan kaget mendengar penuturan gadis itu yang begitu blak-blakan. Tidak menyangka Hyo-rin mengaku kalau dirinya pergi ke Thailand untuk menyusul Shin, ditambah kondisi yang kurang sehat, Chae-kyoung jatuh pingsan.
Melihat begitu besarnya perhatian Shin merawat sang istri, putri Hwan-yeong tahu kalau adiknya benar-benar menyukai Chae-kyoung. Karena itu tidak mengherankan bila reaksi Shin sedikit berlebihan saat melihat Chae-kyoung mendadak duduk di balkon bersama Yool, ia langsung mendorong gadis itu masuk untuk bisa berbicara empat mata dengan sang sepupu.
Secara ajaib, penyakit Chae-kyoung langsung sembuh setelah mendapat kunjungan dari kedua orangtuanya (ditambah sedikit cemilan). Saat mereka diminta menghadap Ibu Suri, kekesalan gadis itu terhadap Shin tidak bisa ditahan lagi, ia langsung marah-marah sambil melemparkan bantal.
Shin sendiri sebenarnya prihatin melihat penderitaan Chae-kyoung yang begitu merindukan kedua orangtua dan kehidupan di luar istana yang bebas. Kepada gadis itu, sang putra mahkota akhirnya melontarkan janji bahwa setelah 2 atau 3 tahun, ia bakal mengundurkan diri dari kerajaan.
Sinopsis Princess Hours Episode 12
Meminta supaya hal itu dirahasiakan supaya tidak membuat kehebohan di pihak istana, Shin juga mengusulkan untuk mengembalikan posisi Putri Hye-jong dan Yool di istana. Hal ini sudah tentu membuat permaisuri tidak senang, apalagi pihak kongres sepertinya setuju.
Sadar kalau sang ibu menentang keras kembalinya Putri Hye-jong, Putri Hwan-hyeong berusaha menentramkan Permaisuri dan memintanya untuk bisa mengikuti arus. Keadaan semakin kacau ketika belakangan Putri Hye-jong dengan sedikit siasat berhasil mengadudomba Permaisuri dan Ibu Suri.
Mendapat telepon dari Hyo-rin, Shin dengan penyamarannya menemui gadis itu di sebuah toko buku. Sempat gembira karena mengira pemuda itu merespon, wajah Hyo-rin berubah ketika Shin menyebut tentang
Chae-kyoung yang telah mengubah hidup sang pewaris kerajaan dan bahwa kejadian di Thailand tidak akan terulang lagi.
Pertemuan dengan Hyo-rin membuat Shin murung, bahkan tingkah Chae-kyoung gagal membuatnya tersenyum. Keesokan harinya, gadis itu kembali dibuat panas karena ketika hendak menyerahkan kue buatannya pada Shin, ternyata Hyo-rin telah mendahuluinya. Reaksi sang suami yang lagi-lagi begitu dingin membuat penderitaannya semakin lengkap.
Meski nampak berambisi, pikiran Yool berubah setelah berbicara dengan Chae-kyoung. Ketika bertemu dengan Ibu Suri, ia meminta supaya posisinya diletakkan di bawah Pangeran Yool, dan sudah tentu hal ini membuat Putri Hye-jong kaget dan kecewa karena kejadian itu sebenarnya peluang mereka untuk mulai merebut tahta kerajaan.
Keadaan istana mulai berubah ketika Raja mendadak ambruk saat tampil didepan wartawan, hal ini mau tidak mau membuat Shin harus mulai mengemban tugas resmi tampil di hadapan publik. Ketika berpapasan dengan Putri Hye-jong dan Shin, yang baru saja dinobatkan dengan gelar resmi, mereka saling bertukar 'pesan'.
Chae-kyoung yang diminta menemui Ibu Suri masuk ke kamar Shin untuk meminjam kamera sang suami, dan dibuat terpana oleh kenyataan bahwa Shin masih menyimpan dengan rapi semua pemberian Hyo-rin. Keruan saja ia tidak sanggup menahan air matanya, hal yang sempat membuat Shin keheranan sebelum akhirnya tahu apa penyebabnya.
Dalam kunjungan ke sebuah museum penuh boneka, Chae-kyoung merasakan kegembiraan meski belakangan ia malah jadi serba-salah ketika Ibu Suri minta dilukis. Baru saja hendak kembali beristirahat, gadis itu dikejutkan oleh Shin yang ternyata juga berada disana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar