Sinopsis Prince Hours Episode 1
Di jaman modern dimana Korea berbentuk kerajaan, istana mendapat kabar buruk : kesehatan Kaisar merosot drastis. Akibatnya, Ibu Suri tidak punya pilihan lain selain mencarikan jodoh bagi putra mahkota Pangeran Lee Shin supaya bisa menggantikan posisi ayahnya.
Yang jadi masalah, Lee Shin sendiri sebenarnya masih duduk di bangku sekolah (ia bahkan mendapat pengawalan ketat saat menempuh pendidikan dan menjadi sorotan dan idaman siswa lain). Salah satunya adalah Shin Chae-kyoung, seorang gadis ceria yang duduk di tingkat tiga jurusan desain.
Namun, kekagumannya berubah akibat sebuah insiden yang justru menunjukkan kesombongan Lee Shin, gadis itu bahkan sempat berangan-angan untuk membalas perlakuan pemuda itu (namun tentu saja ia tidak berani).
Tanpa sengaja, ia mendengar Lee Shin melamar seorang gadis yang juga bersekolah ditempat yang sama, namun ketika menguping, mendadak ponselnya berbunyi. Keruan saja Lee Shin dan Min Hyo-rin, nama gadis yang dilamar itu langsung keluar. Untungnya, Chae-kyoung langsung mengambil langkah seribu.
Keluarga Chae-kyoung sendiri saat itu sedang mengalami masalah keuangan, usaha ayahnya bangkrut dan ibunya harus bekerja sebagai seorang agen asuransi. Yang tidak diketahui orang-orang, kakek Chae-kyoung ternyata bersahabat dekat dengan almarhum kaisar yang adalah kakek Lee Shin, keduanya bahkan telah sepakat akan menikahkan cucu masing-masing.
Keruan saja di tengah kesulitan finansial, kedua orang tua gadis itu senang bukan main ketika beberapa utusan kerajaan datang untuk melamar. Satu-satunya tantangan mereka adalah meyakinkan Chae-kyoung untuk mau menerima lamaran tersebut.
Ketika sampai di rumah (setelah sebelumnya sempat bertemu dan diancam Lee Shin), Chae-kyoung yang melihat tumpukan surat tagihan berjanji pada sang ibu untuk membantu di kemudian hari dengan menjadi seorang desainer terkenal. Di dalam rumah, ayahnya sibuk mencari cincin peninggalan sang kakek, yang ternyata digunakan sebagai ganjalan meja.
Yang jadi masalah, Lee Shin sendiri sebenarnya masih duduk di bangku sekolah (ia bahkan mendapat pengawalan ketat saat menempuh pendidikan dan menjadi sorotan dan idaman siswa lain). Salah satunya adalah Shin Chae-kyoung, seorang gadis ceria yang duduk di tingkat tiga jurusan desain.
Namun, kekagumannya berubah akibat sebuah insiden yang justru menunjukkan kesombongan Lee Shin, gadis itu bahkan sempat berangan-angan untuk membalas perlakuan pemuda itu (namun tentu saja ia tidak berani).
Tanpa sengaja, ia mendengar Lee Shin melamar seorang gadis yang juga bersekolah ditempat yang sama, namun ketika menguping, mendadak ponselnya berbunyi. Keruan saja Lee Shin dan Min Hyo-rin, nama gadis yang dilamar itu langsung keluar. Untungnya, Chae-kyoung langsung mengambil langkah seribu.
Keluarga Chae-kyoung sendiri saat itu sedang mengalami masalah keuangan, usaha ayahnya bangkrut dan ibunya harus bekerja sebagai seorang agen asuransi. Yang tidak diketahui orang-orang, kakek Chae-kyoung ternyata bersahabat dekat dengan almarhum kaisar yang adalah kakek Lee Shin, keduanya bahkan telah sepakat akan menikahkan cucu masing-masing.
Keruan saja di tengah kesulitan finansial, kedua orang tua gadis itu senang bukan main ketika beberapa utusan kerajaan datang untuk melamar. Satu-satunya tantangan mereka adalah meyakinkan Chae-kyoung untuk mau menerima lamaran tersebut.
Ketika sampai di rumah (setelah sebelumnya sempat bertemu dan diancam Lee Shin), Chae-kyoung yang melihat tumpukan surat tagihan berjanji pada sang ibu untuk membantu di kemudian hari dengan menjadi seorang desainer terkenal. Di dalam rumah, ayahnya sibuk mencari cincin peninggalan sang kakek, yang ternyata digunakan sebagai ganjalan meja.
Waktu ditunjukkan siapa calon istrinya, Lee Shin kaget luar biasa karena mengenali siapa orang yang dimaksud. Begitu juga dengan Chae-kyoung, yang langsung menolak mentah-mentah bahkan berniat mengembalikan cincin pemberian kerajaan.
Sinopsis Princess hours episode 2
Dasar masih kekanak-kanakan, keesokan hari pikiran Chae-kyoung kembali berubah saat telah didandani untuk dipertemukan dengan keluarga kerajaan. Sang ayah yang tidak ingin putrinya menderita langsung bertindak : ia melempar cincin pemberian Kaisar terdahulu sejauh mungkin.
Namun, kehadiran sekumpulan rentenir yang berusaha menyita seisi rumah Chae-kyoung (akibat sang ayah terjerat hutang) akhirnya memantapkan niat gadis itu. Dengan rambut acak-acakan, ia meminta cincin kerajaan yang dipegang sang adik, dan dengan mantap melangkah ke arah mobil keluarga istana yang telah menunggu di di depan rumahnya.
Masuk ke istana yang merupakan tempat yang tabu bagi keluarga biasa membuat Chae-kyoung terkagum-kagum akan keindahannya, dan ia diperingati supaya menjaga kesopanan karena akan dipertemukan dengan Permaisuri. Nyaris saja menjatuhkan sebuah guci antik, petaka bagi gadis yang penuh rasa ingin tahu itu akhirnya datang ketika ia menumpahkan teh, tepat disaat kemunculan Permaisuri.
Hanya bisa menunduk dan tidak berani menatap langsung istri sang Kaisar, dengan suara pelan Chae-kyoung menuturkan persetujuannya untuk menikah demi membantu kesulitan yang dialami kedua orangtuanya. Terperangah mendengar kejujuran gadis itu, tentu saja kesan pertama Permaisuri tidak begitu baik.
Namun sebaliknya dengan Ibu Suri yang muncul belakangan, ia menyukai sosok Chae-kyoung yang polos dan cepls-ceplos. Sebelum pulang, gadis itu berpapasan dengan Shin yang lagi-lagi mengejeknya. Sudah tentu, Chae-kyoung langsung panas dan buru-buru pergi.
Permaisuri sendiri menentang rencana tersebut, namun Ibu Suri berhasil meyakinkan bahwa Chae-kyoung adalah calon yang pas. Bagaimana dengan Chae-kyoung sendiri? Setelah pulang dan berpikir lama (ditambah obrolan dengan teman-temannya), pikirannya berubah lagi. Namun saat hendak mengembalikan cincin, di tengah jalan ia melihat selebaran rencana pernikahan Pangeran......lengkap dengan foto gadis itu.
Begitu sampai di rumah, ia menangis tersedu-sedu karena foto yang digunakan sangat kocak. Paginya saat bangun, rumah Chae-kyoung sudah dikerubungi wartawan dan wajahnya yang baru bangun tidur langsung menghiasi halaman depan. Di istana, Ibu Suri langsung tertawa terbahak-bahak melihat wajah Chae-kyoung di koran.
Sejak identitas dirinya terbongkar, Chae-kyoung harus menyelinap dari para wartawan untuk bisa berangkat sekolah, dan disana para sahabat baiknya memusuhinya karena dianggap merebut Lee Shin dari mereka. Di hari yang sama, Hyo-rin berangkat meninggalkan Korea untuk mengejar mimpinya sebagai pebalet.
Sinopsis Princess hours episode 3
Kehadiran Chae-kyoung menjadi masalah baru di istana. Selain tertangkap basah oleh Permaisuri tidur saat belajar, ia juga membuat pelayannya pusing tujuh keliling karena kerap menghilang untuk bermain-main. Bisa ditebak, para pelayan itu langsung dimarahi oleh atasannya.
Menghapalkan begitu banyak aturan membuat Chae-kyoung tertekan, apalagi bila gagal, dua pelayannya yang bakal dihukum (karena berusaha memberi bocoran). Beruntung gadis itu cukup gesit, dan dengan sedikit akal bulus (dengan menulis contekan di pergelangan tangannya), ia bisa melewati sesi tanya-jawab soal hal yang harus dilakukan saat pernikahan dengan mulus.
Atas saran Yool, Shin mendatangi tempat Chae-kyoung berada, memberikan sejumlah hadiah), dan menuturkan sejumlah hal yang ditujukan untuk menghibur gadis itu. Namun, hati Chae-kyoung sedih karena selain tahu semua itu bukan atas inisiatif Shin, pemuda itu juga menyatakan siap menceraikan dirinya di masa depan bila semua tidak berjalan lancar.
Hari pernikahan yang ditunggu jutaan warga Korea akhirnya tiba, lengkap dengan segala atribut dan aturan kekaisaran. Saat kejadian bersejarah itu, Yool yang berada di ruangannya diminta untuk segera mengenakan pakaian tradisional, sementara Hyo-rin memasuki detik-detik akhir kompetisi balet.
Dengan pakaian biasa, Yool melihat upacara pernikahan dari kejauhan sebelum akhirnya keluar dari kerumunan dengan perasaan berkecamuk. Dari layar televisi, baik Ibu Suri maupun Permaisuri bisa bernapas lega mengingat meski persiapannya sangat pendek, upacara bisa berjalan dengan lancar.
Iring-iringan kereta yang dinaiki Shin dan Chae-kyoung akhirnya memasuki jalan-jalan di kota besar, dan tiga sahabatnya harus kecewa karena gadis itu tidak melihatnya. Ketika kedua pengantin memberi hormat, kembali terjadi insiden kecil ketika mahkota Chae-kyoung yang besar menimpa kepala orang didepannya.
Begitu malam tiba dan memasuki sesi menyantap hidangan dan minum arak bagi kedua pengantin, akhirnya hal yang tidak diharapkan terjadi juga : Chae-kyoung menggigit tangan Shin karena kesal akan sikap arogannya sehingga pria itu kehilangan kendali.
Sinopsis Princess Hours episode 4
Di luar negeri, Hyo-rin akhirnya mendapat tawaran beasiswa yang diidam-idamkannya, namun pikirannya berubah begitu melihat tayangan pernikahan Lee Shin dan Chae-kyoung. Setelah menenangkan diri, ia akhirnya menolak tawaran tersebut dan memutuskan untuk kembali ke Korea.
Menghadap Ibu Suri dan kedua orang tuanya bersama istri barunya, Shin dibuat kecewa karena keinginannya pindah dari istana utama ditentang. Dengan wajah kesal, ia berdiri dan menarik Chae-kyoung keluar. Rupanya, itu adalah strategi pria itu agar kemauannya dituruti. Begitu Shin pergi, kedua orang tuanya mulai saling menyalahkan.
Tidak habis pikir dengan sikap Shin, Chae-kyoung yang baru saja hendak bersantai dikamar barunya harus menahan sedih karena lagi-lagi diminta untuk belajar. Hidup barunya sebagai anggota kerajaan sendiri juga tidak mudah, karena kali ini ia datang ke sekolah dengan kawalan. Begitu sampai, Chae-kyoung bertemu dengan Yool yang mengembalikan celana olah raga gadis itu.
Tidak sadar kalau pria itu adalah sepupu Shin, dengan cepat Chae-kyoung akrab dengan Yool yang mau mendengar keluh-kesahnya karena diacuhkan oleh teman-teman sekelas. Tak jauh dari sana, Shin berpapasan dengan Hyo-rin yang kembali ke sekolah. Namun, nampaknya usaha gadis itu untuk kembali mendapatkan cinta Shin sia-sia.
Siapa sangka, semua itu ternyata bagian dari rencana teman-teman sekelasnya untuk mengerjai Chae-kyoung. Hidupnya benar-benar bagai seorang putri, saat pulang ia langsung ditempel para pengawal. Yool yang mengantar hanya bisa tersenyum, meski dalam hatinya merasa sakit karena tahu betul posisi Shin seharusnya menjadi milik pemuda itu.
Setelah sempat bertemu Yool di sebuah toko bunga, Hyo-rin kembali berpapasan dengan pemuda itu, yang sedang bersama sang ibu yang baru kembali ke Korea, di depan sebuah hotel dan menyapanya. Siapa sangka, ternyata guru balet gadis itu mengenal betul ibu Yool, dan dari situ, Hyo-rin baru tahu kalau teman satu sekolahnya itu adalah seorang pangeran.
Chae-kyoung mulai merasakan penderitaan sebagai keluarga kerajaan yang hidupnya benar-benar terjadwal, apalagi ia juga harus berulang-ulang menghapalkan puisi kuno. Begitu mendapat kesempatan untuk melarikan diri (dengan alasan panggilan dari Shin), gadis itu langsung 'melarikan diri' dari ruang kelas diiringi tatapan kesal sang guru.
Kesepian berada di kamar sendirian, Chae-kyoung memutuskan untuk menelepon keluarganya. Namun entah kenapa, hati gadis itu masih merasa kosong dan sepi. Ketika berjalan keluar, ia melihat Shin memeluk boneka dengan sedih, dan merasa bahwa hal itu disebabkan karena sang suami tidak menikah dengan wanita yang dicintai. Sudah tentu, itu membuat Chae-kyoung makin sedih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar